Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera semoga hanya kebaikan yang menyertai kita semua . .
Saya sudah pernah membuat beberapa vidio tentang pelarisan tali pocong di chanel pakar pelarisan, jika anda belum menonton , anda bisa menontonya terlebih dahulu sebelum melanjutkan tulisan ini.
Karena sedikit banyak yang saya share di tulisan ini ada kaitanya dengan vidio tali pocong yang sudah saya buat sebelumnya.
Ya di kesempatan kali ini saya akan share kasus dari salah satu klien saya, sebut saja Mbah Minah, saya sebut Mbah saja karena memang usia nya sudah sepuh, dan nama minah ini tentu nama samaran.
Beliau datang kepada saya bersama dengan salah satu anak nya, mengadu bahwa usaha jualan durianya sepi tidak laku sama sekali.
Disini mbah minah bercerita bahwa durian nya tidak laku dan sepi alasanya adalah ketika ada pembeli yang membeli durian dibawa pulang, sampai rumah pastri durianya rasanya tidak enak , bahkan busuk.
Hal ini berulang-ulang dan terjadi tidak pada satu orang , tapi hampir semua orang yang membeli dengan di bawa pulang, durianya tidak enak rasanya.
Hasilnya , semakin bertambah hari pembeli semakin berkurang, pelanggan pada lari dan lebih memilih pedagang lain dari pada Mbah Minah.
Dari penjelasan Mbah Minah dan setelah saya melihat foto dari tempat dan dan dagangan Mbah Minah, semuanya diselimuti energi negatif yang menyebabkan durian akan terasa enak jika dimakan di tempat, kalau di bawa ke tempat lain atau dibawa pulang rasanya akan berubah hambar bahkan busuk.
Dari penglihatan saya Energi negatif ini tidak kiriman oleh orang lain, tapi hasil dari diri Mbah Minah ini sendiri, ketika saya tanya dan gali terus menerus, mengenai apa yang pernah dilakukan oleh mbah minah, pernah berbuat curang atau pernah menyalahi pedagang lain?
Beliau menjawab tidak pernah, tapi setelah saya tanya terus menerus, beliau mengaku bahwa di awal beliau dagang durian , Mbah minah menggunakan sarana pelarisan hitam, tepatnya sarana pelarisan tali pocong.
Setelah beliau jujur, mbah minat menceritakan bahwa awal mulai berdagang beliau menggunakan pelarisan tali pocong, dan benar saja 3 bulan pertama dagangan mbah minah laris manis, sampai kekurangan stock durian.
Tapi itu hanya berlangsung 3 bulan saja, setelah itu berangsu-angsur mulai menurun dan puncak nya daganganya tidak lau sama sekali, dan hal ini berlangsung sebulan lebih hingga akhirnya mbah minah bertemu dengan saya.
Saya lupa tepatnya bulan apa yang pasti di pertengahan tahun 2021.
Sebelum saya lanjutkan , perlu saya jelaskan terlebih dahulu.
Apakah kalau membeli durian atau makanan lain dibawa pulang lalu rasanya berbeda, maka penjual menggunakan pelarisan hitam?
Saya jawab belum tentu, tapi kalau menggunakan pelarisan hitam bisa dikatakan sudah pasti kalau masakan dibawa pulang rasanya berubah.
Kenapa perlu saya jelaskan demikian?
Ya biar tidak terjadi fitnah, karena bisa jadi makanan berubah rasa karena sudah tidak panas, contoh nasi goreng , mie ayam atau bakso , sekalipun tidak menggunakan pelarisan makanan yang saya sebutkan tadi tetap akan berubah rasa ketika anda bawa pulang.
Kembali ke permasalahan mbah minah, setelah tahu ternyata mbah minah ini menggunakan pelarisan tali pocong yang menyebabkan daganganya sepi dan tidak laku sama sekali, ada beberapa hal yang saya arahkan kepada mbah minah.
Kira-kira apa saja?
Nanti akan saya sambung di artikel selanjutnya , sampai jumpa di kesempatan selanjutnya.
Terimakasih, sampai jumpa dikesempatan selanjutnya, akhir kata jika ada kebenaran yang saya katakan, itu semata dari Tuhan YME, jika ada salah kata saya pribadi mohon maaf. Saya Abah Romdhoni.
Wassalamualaikum Wr. Wb.